Kabar burung penjualan Yahoo bukan sebuah omong kosong. Verizon akhirnya resmi mengakuisisi bisnis internet inti milik Yahoo senilai USD 4,83 miliar atau sekitar Rp 63,6 triliun (USD 1 = Rp 13.157). Sebuah berita tragis, Yahoo yang dikenal sebagai salah satu pioner bisnis digital ini akhirnya berpindah tangan.
Akuisisi Yahoo akan meletakkan Verizon dalam posisi yang sangat kompetitif sebagai perusahaan media mobile global papan atas dan membantu meningkatkan pemasukan di bidang iklan digital. Demikian dijelaskan Lowell C. McAdam, CEO Verizon dalam pernyataan resminya.
Antara Yahoo dan Verizon sudah mencapai kata sepakat. Dengan langkah itu, Verizon menyatukan dua raksasa internet zaman dulu, yaitu AOL dan Yahoo. AOL sendiri diakuisisi oleh Verizon pada 2015 lalu senilai USD 4,4 miliar, demikian dikutip dari New York Times, Senin (25/7/2016).
Bagi Verizon, hal ini akan memperkaya portfolio bisnisnya, dengan tambahan layanan consumer dari Yahoo, yang meliputi mesin pencari, news, finance, sport, video, email dan jejaring sosial Tumblr. Penyedia layanan telekomunikasi seluler itu berharap bisa masuk ke posisi tiga -- di bawah Google dan Facebook -- dalam hal pemasukan iklan digital.
Bisnis yang diakuisisi oleh Verizon hanyalah bisnis inti Yahoo. Sementara itu perusahaan yang dipimpin oleh Marissa Mayer tersebut masih memiliki saham 35,5% di Yahoo Jepang senilai USD 8,3 miliar, 15% saham di raksasa e-commerce China Alibaba senilai USD 31,2 miliar serta beberapa paten.
Dirintis tahun 1994 oleh lulusan Stanford, Jerry Yang dan David Filo, Yahoo di tahun-tahun pertamanya melesat menjadi portal internet yang paling dikenal. Layanan email dan messenger Yahoo sangat populer di seluruh dunia. Di masa jayanya Yahoo pernah memiliki nilai tembus USD 125 miliar di tahun 2000. Tapi sejak kedatangan Google yang makin top, nasib Yahoo pun makin terkikis.